PENDAHULUAN
Latar Belakang
Buah kelengkeng atau biasa disebut lengkeng dengan nama latin Dimocarpus logan merupakan tumbuhan family sapindaceae yang berawal mulanya banyak tumbuh liar di daerah-daerah di pedalaman hutan Sumatera dan Kalimantan. Kelengkeng Pingpong merupakan jenis kelengkeng yang memiliki ukuran yang cukup besar sehingga dipersamakan seperti bola pingpong. Sebenarnya kelengkeng pingpong bukanlah tanaman asli Indonesia karena berasal dari Vietnam yang dibawa masuk ke Indonesia sejak beberapa tahun yang lalu. Berbeda dengan kelengkeng local Indonesia yang hanyabisaberbuahdenganbaik di daratantinggi.
Kelengkeng pingpong memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan kelengkeng lain sehingga sangat cocok untuk dibudidayakan. Selain itu juga bisa tumbuh di daratan rendah kelengkeng pingpong memiliki ukuran buah yang sangat besar sebesar bola pingpong. Dari sisi usia kelengkeng pingpong dapat berbuah dengan cepat yaitu pada umur 1,5 tahun sudah bias mulai berbuah. Bila buah-buahan lain rata-rata berbuah satu tahun sekali, kelengkeng pingpong dapat berbuah lebih dari satu kali dalam satu tahun. Boleh dikatakan kelengkeng pingpong berbuah dengan tidak mengenal musim karena buah bias tumbuh dari ranting-ranting secara bergantian. Bagi masyarakat perkotaan yang memiliki lahan terbatas, kelengkeng pingpong bisa ditanam pada lahan sempit bahkan pada media. Dengan beberapa kelebihan terserbut membuat kelengkeng pingpong menjadi potensi agribisnis yang cukup menggiurkan.
Saat ini telah banyak orang yang melakukan budidaya kelengkeng pingpong, ada yang melakukan budidaya kelengkeng pingpong hanya sebagai kegemaran dan koleksi saja, tetapi ada yang memang serius menekuninya sebagai lahan bisnis. Salah satu faktor penyebab meningkatnya jumlah permintaan terhadap tanaman kelengkeng pingpong adalah tingkat pengeluaran masyarakat terhadap suatu peluang bagi usaha tanaman kelengkeng pingpong untuk memperoleh konsumennya itu sendiri, Hal ini juga terjadi di wilayah kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Oleh karena itu penulis ingin meneliti lebih jauh tentang usaha pemasaran bibit tanaman kelengkeng varietas pingpong.
Tujuan
Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari hasil usaha tanaman bibit kelengkeng.
Untuk mengetahui kelayakan usaha pemasaran bibit tanaman kelengkeng.
Untuk menambah pengalaman dan keterampilan dalam pemasaran bibit tanaman kelengkeng.
Manfaat
Melatih siswa untuk mengetahui secara langsung teknis pemasaran bibit tanaman kelengkeng.
Melatih siswa untuk mengetahui secara langsung cara pemasaran bibit tanaman kelengkeng.
Memberikan siswa pengalaman dan keterampilan kerja didalam usaha pemasaran bibit tanaman kelengkeng.
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
Mengetahui masalah dan penyelesaian dalam berwirausaha.
II. PELAKSANAAN
Waktu dan Tempat
Kegiatan praktik pemasaran ini dilaksanakan mulai bulan Agustus sampai dengan bulan Desember 2016 yang berlokasi di Rumah / Kompek Perumahan Bumi Citra Permai No. 12 BLOK C. Jln. Martapura Lama Km 14 Kecamatan Sungai Tabuk dan sekitar wilayah kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan.
B. Kegiatan
Survey tempat pembelian bibit tanaman kelengkeng unggul.
Survey tempat pembelian bibit tanaman kelengkeng dilakukan untuk mengetahui jenis bibit kelengkeng yang berkualitas unggul, yang berlokasi di Jln. A Yani Km. 35,5 Kota Banjarbaru dan di Jln. Sungai Ulin Kota Banjarbaru.
Survey harga dan tempat pemasaran
Survey harga dan tempat pemasaran dilakukan di beberapa tempat. Tujuannya untuk mengetahui harga jual bibit kelengkeng dan lokasi yang strategis. Selain itu untuk mengetahui minat konsumen terhadap bibit tersebut. Yang berlokasi di Jln. A Yani Km. 35,5 Kota Banjarbaru. Dengan harga 1 bibit tanaman kelengkeng varietas pingpong seharga Rp. 50. 000.-sampai Rp. 100.000.- sedangkan di Jln. Sungai Ulin Kota Banjarbaru. Dengan harga 1 bibit tanaman kelengkeng varietas pingpong seharga Rp. 35. 000.- .sampai Rp. 75.000.-. Sesuai dengan kondisi tanaman.
Pembelian Bibit
Pembelian bibit dilakukan dengan membelinya langsung ketempat pembibitan yang sudah disurvey sebelumnya, yang berlokasi Jln. Sungai Ulin Kota Banjarbaru. Di karenakan bibit relative murah di bandingkan dengan hasil survey di tempat lain.
Pemasaran
Pemasaran merupakan suatu proses interaksi social antara individu dengan kelompoknya untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diingikan diperoleh dengan menciptakan, menawarkan, serta melakukan pertukaran barang dan jasa kepada pihak lain.
Ada lima konsep manajemen pemasaran yang berkembang yaitu:
Konsep produksi (production concept), falsafah bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan harga yang terjangkau.
Konsep produk (product concept), falsafah bahwa konsumen akan menyukai produk bermutu terbaik dan sifat paling inovatif dan organisasi harus mencurahkan energy untuk terus menerus melakukan perbaikan produk.
Konsep penjualan (selling cosept), falsafah bahwa konsumen tidak akan membeli produk organisasi dalam jumlah yang cukup kecuali organisasi mengadakan usaha penjualan dan promosi berskala besar.
Konsep pemasaran (marketing consept), falsafah manajemen pemasaran ini berkeyakinan bahwa pencapaian sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyampaian kepuasan didambakan itu lebih efektif dan efisien dari pada pesaing.
Konsep sosial (sosietal consept), falsafah bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien dari pada para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
Kegiatan pemasaran dilakukan selama 4 bulan dimulai dari bulan Agustus sampai November 2016. Pemasaran dilakukan pada bulan agustus jumlah bibit tanaman yang akan dipasarkan sebanyak 2 bibit dengan harga Rp. 75.000.- / bibit dan dipasarkan diwilayah banjarbaru dan sekitarnya, dan pada bulan berikutnya sampai dengan bulan november jumlah bibit tanaman yang dipasarkan sebanyak 14 bibit dengan harga Rp. 75.000.- / bibit dan dipasarkan diwilayah banjarbaru dan sekitarnya.
ANALISA USAHA
Input
Pembelian ke 1 Bibit Kelengkeng 10 x Rp. 35.000 Rp. 350.000.-
Pembelian ke 2 Bibit Kelengkeng 5 x Rp. 35.000 Rp. 175.000.- +
Output
2 bibit kelengkeng terjual = Rp. 200.000.-
13 Bibit x Rp. 75.000.- = Rp. 975.000.- +
Rp.1.175.000.-
Keuntungan = Output – Input
= Rp. 1.175.000.- – Rp. 500.000.-
= Rp. 675.000.-
O/I Ratio
O/I = Output
Input
= Rp. 1.175.000-
= 2,35
Jadi, O/I Rasio yang dihasilkan adalah Rp. 2,35,- yang artinya setiap korbanan Rp 1.- akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp 1,35,- Jadi usaha pemasaran bibit tanaman kelengkeng layak untuk di jadikan usaha.
Break Event Point (BEP)
BEP Volume Harga
Input = Rp. 525.000.- = Rp. 35.000.-
Hasil Pembelian 15
BEP Volume
Input = Rp. 525.000.- = 7
Harga Satu Pohon Rp. 75.000.-
MASALAH DAN PENYELESAIAN
Masalah
Kurangnya peminat diakibatkan kondisi alam dan musim, karena pada saat musim kemarau pada umumnya konsumen kesulitan dalam penanaman, karena rentan karena kegagalan. Sehingga konsumen lebih memilih untuk tidak membeli bibit pada musim kemarau.
Karena adanya persaingan harga antar produksi, sehingga mengakibatkan harga rendah di tingkat konsumen.
Alat tranportasi memerlukan tambahan biaya yang lebih tinggi untuk operasional pemasaran.
Bibit tanaman kelengkeng lama tidak terjual karena permintaan varietas yang ada tersebut menurun.
Penyelesaian
Memasarkan bibit tanaman kelengkeng itu pada musim hujan pada bulan oktober sampai dengan maret, karena pada saat itulah permintaan peminat bertambah.
Perbaikan mutu bibit di tingkat produsen, sehingga dapat meningkatkan nilai jual di tingkat konsumen.
Biaya tranportasi berkisar antara 25- 50% dari hasil keuntungan, oleh sebab itu harus ada menaikan harga jualnya dari 50 -75% atau dengan cara lain diantaranya memperbanyak volume pengangkutan.
Disarankan produsen bibit tanaman kelengkeng membuat inovasi baru yaitu dengan cara melakukan perbanyakan varietas selain varietas yang ada tersebut.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kegiatan usaha tani penjualan kelengkeng ini merupakan salah satu usaha pertanian di bidang jasa. Usaha tani ini memiliki keuntungan yang lebih besar. Kegiatan ini tersebut dapat dikerjakan oleh siapa saja tanpa memelukan keahlian khusus, dan memiliki modal yang banyak. Tujuannya mengetahui layak atau tidaknya usaha tani pemasaran bibit tersebut. Sedangkan bagi penulis untuk menambah pengalaman dan keterampilan dalam pemarasan bibit tanaman kelengkeng.
Saran
Ada pun saran yang dapat penulis berikan yakni di era modern ini yakni dalam mengahadapi persaingan bebas yang semakin ketat dalam dunia usaha. Penulis menyarankan agar pengusaha dalam menjalankan usahanya harus menentukan startegi pemasaran yang baik bagi perusahaannya. Karena manajemen dalam pemasaran merupakan hal yang sangat penting dalam pengusaha, serta strategi pemasaran tersebut harus ditunjang oleh pengusaha pemasaran yang berintelektual, profesional, serta memiliki kreatifitas yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.nangimam.com/2014/06/budidaya-tanaman-kelengkeng-dalam-pot.htmlhttp://mitalom.com/tips-agar-kelengkeng-cepat-berbunga-dan-berbuah lebat.
http://garfazh.blogspot.com/2009/04/jenis-jenis kengkeng dataran rendah. http://sogolagro. wordpress.com/2011/03/21/ budidaya - Kelengkeng - pingpong/
Latar Belakang
Buah kelengkeng atau biasa disebut lengkeng dengan nama latin Dimocarpus logan merupakan tumbuhan family sapindaceae yang berawal mulanya banyak tumbuh liar di daerah-daerah di pedalaman hutan Sumatera dan Kalimantan. Kelengkeng Pingpong merupakan jenis kelengkeng yang memiliki ukuran yang cukup besar sehingga dipersamakan seperti bola pingpong. Sebenarnya kelengkeng pingpong bukanlah tanaman asli Indonesia karena berasal dari Vietnam yang dibawa masuk ke Indonesia sejak beberapa tahun yang lalu. Berbeda dengan kelengkeng local Indonesia yang hanyabisaberbuahdenganbaik di daratantinggi.
Kelengkeng pingpong memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan kelengkeng lain sehingga sangat cocok untuk dibudidayakan. Selain itu juga bisa tumbuh di daratan rendah kelengkeng pingpong memiliki ukuran buah yang sangat besar sebesar bola pingpong. Dari sisi usia kelengkeng pingpong dapat berbuah dengan cepat yaitu pada umur 1,5 tahun sudah bias mulai berbuah. Bila buah-buahan lain rata-rata berbuah satu tahun sekali, kelengkeng pingpong dapat berbuah lebih dari satu kali dalam satu tahun. Boleh dikatakan kelengkeng pingpong berbuah dengan tidak mengenal musim karena buah bias tumbuh dari ranting-ranting secara bergantian. Bagi masyarakat perkotaan yang memiliki lahan terbatas, kelengkeng pingpong bisa ditanam pada lahan sempit bahkan pada media. Dengan beberapa kelebihan terserbut membuat kelengkeng pingpong menjadi potensi agribisnis yang cukup menggiurkan.
Saat ini telah banyak orang yang melakukan budidaya kelengkeng pingpong, ada yang melakukan budidaya kelengkeng pingpong hanya sebagai kegemaran dan koleksi saja, tetapi ada yang memang serius menekuninya sebagai lahan bisnis. Salah satu faktor penyebab meningkatnya jumlah permintaan terhadap tanaman kelengkeng pingpong adalah tingkat pengeluaran masyarakat terhadap suatu peluang bagi usaha tanaman kelengkeng pingpong untuk memperoleh konsumennya itu sendiri, Hal ini juga terjadi di wilayah kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Oleh karena itu penulis ingin meneliti lebih jauh tentang usaha pemasaran bibit tanaman kelengkeng varietas pingpong.
Tujuan
Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari hasil usaha tanaman bibit kelengkeng.
Untuk mengetahui kelayakan usaha pemasaran bibit tanaman kelengkeng.
Untuk menambah pengalaman dan keterampilan dalam pemasaran bibit tanaman kelengkeng.
Manfaat
Melatih siswa untuk mengetahui secara langsung teknis pemasaran bibit tanaman kelengkeng.
Melatih siswa untuk mengetahui secara langsung cara pemasaran bibit tanaman kelengkeng.
Memberikan siswa pengalaman dan keterampilan kerja didalam usaha pemasaran bibit tanaman kelengkeng.
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
Mengetahui masalah dan penyelesaian dalam berwirausaha.
II. PELAKSANAAN
Waktu dan Tempat
Kegiatan praktik pemasaran ini dilaksanakan mulai bulan Agustus sampai dengan bulan Desember 2016 yang berlokasi di Rumah / Kompek Perumahan Bumi Citra Permai No. 12 BLOK C. Jln. Martapura Lama Km 14 Kecamatan Sungai Tabuk dan sekitar wilayah kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan.
B. Kegiatan
Survey tempat pembelian bibit tanaman kelengkeng unggul.
Survey tempat pembelian bibit tanaman kelengkeng dilakukan untuk mengetahui jenis bibit kelengkeng yang berkualitas unggul, yang berlokasi di Jln. A Yani Km. 35,5 Kota Banjarbaru dan di Jln. Sungai Ulin Kota Banjarbaru.
Survey harga dan tempat pemasaran
Survey harga dan tempat pemasaran dilakukan di beberapa tempat. Tujuannya untuk mengetahui harga jual bibit kelengkeng dan lokasi yang strategis. Selain itu untuk mengetahui minat konsumen terhadap bibit tersebut. Yang berlokasi di Jln. A Yani Km. 35,5 Kota Banjarbaru. Dengan harga 1 bibit tanaman kelengkeng varietas pingpong seharga Rp. 50. 000.-sampai Rp. 100.000.- sedangkan di Jln. Sungai Ulin Kota Banjarbaru. Dengan harga 1 bibit tanaman kelengkeng varietas pingpong seharga Rp. 35. 000.- .sampai Rp. 75.000.-. Sesuai dengan kondisi tanaman.
Pembelian Bibit
Pembelian bibit dilakukan dengan membelinya langsung ketempat pembibitan yang sudah disurvey sebelumnya, yang berlokasi Jln. Sungai Ulin Kota Banjarbaru. Di karenakan bibit relative murah di bandingkan dengan hasil survey di tempat lain.
Pemasaran
Pemasaran merupakan suatu proses interaksi social antara individu dengan kelompoknya untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diingikan diperoleh dengan menciptakan, menawarkan, serta melakukan pertukaran barang dan jasa kepada pihak lain.
Ada lima konsep manajemen pemasaran yang berkembang yaitu:
Konsep produksi (production concept), falsafah bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan harga yang terjangkau.
Konsep produk (product concept), falsafah bahwa konsumen akan menyukai produk bermutu terbaik dan sifat paling inovatif dan organisasi harus mencurahkan energy untuk terus menerus melakukan perbaikan produk.
Konsep penjualan (selling cosept), falsafah bahwa konsumen tidak akan membeli produk organisasi dalam jumlah yang cukup kecuali organisasi mengadakan usaha penjualan dan promosi berskala besar.
Konsep pemasaran (marketing consept), falsafah manajemen pemasaran ini berkeyakinan bahwa pencapaian sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyampaian kepuasan didambakan itu lebih efektif dan efisien dari pada pesaing.
Konsep sosial (sosietal consept), falsafah bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien dari pada para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
Kegiatan pemasaran dilakukan selama 4 bulan dimulai dari bulan Agustus sampai November 2016. Pemasaran dilakukan pada bulan agustus jumlah bibit tanaman yang akan dipasarkan sebanyak 2 bibit dengan harga Rp. 75.000.- / bibit dan dipasarkan diwilayah banjarbaru dan sekitarnya, dan pada bulan berikutnya sampai dengan bulan november jumlah bibit tanaman yang dipasarkan sebanyak 14 bibit dengan harga Rp. 75.000.- / bibit dan dipasarkan diwilayah banjarbaru dan sekitarnya.
ANALISA USAHA
Input
Pembelian ke 1 Bibit Kelengkeng 10 x Rp. 35.000 Rp. 350.000.-
Pembelian ke 2 Bibit Kelengkeng 5 x Rp. 35.000 Rp. 175.000.- +
Output
2 bibit kelengkeng terjual = Rp. 200.000.-
13 Bibit x Rp. 75.000.- = Rp. 975.000.- +
Rp.1.175.000.-
Keuntungan = Output – Input
= Rp. 1.175.000.- – Rp. 500.000.-
= Rp. 675.000.-
O/I Ratio
O/I = Output
Input
= Rp. 1.175.000-
= 2,35
Jadi, O/I Rasio yang dihasilkan adalah Rp. 2,35,- yang artinya setiap korbanan Rp 1.- akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp 1,35,- Jadi usaha pemasaran bibit tanaman kelengkeng layak untuk di jadikan usaha.
Break Event Point (BEP)
BEP Volume Harga
Input = Rp. 525.000.- = Rp. 35.000.-
Hasil Pembelian 15
BEP Volume
Input = Rp. 525.000.- = 7
Harga Satu Pohon Rp. 75.000.-
MASALAH DAN PENYELESAIAN
Masalah
Kurangnya peminat diakibatkan kondisi alam dan musim, karena pada saat musim kemarau pada umumnya konsumen kesulitan dalam penanaman, karena rentan karena kegagalan. Sehingga konsumen lebih memilih untuk tidak membeli bibit pada musim kemarau.
Karena adanya persaingan harga antar produksi, sehingga mengakibatkan harga rendah di tingkat konsumen.
Alat tranportasi memerlukan tambahan biaya yang lebih tinggi untuk operasional pemasaran.
Bibit tanaman kelengkeng lama tidak terjual karena permintaan varietas yang ada tersebut menurun.
Penyelesaian
Memasarkan bibit tanaman kelengkeng itu pada musim hujan pada bulan oktober sampai dengan maret, karena pada saat itulah permintaan peminat bertambah.
Perbaikan mutu bibit di tingkat produsen, sehingga dapat meningkatkan nilai jual di tingkat konsumen.
Biaya tranportasi berkisar antara 25- 50% dari hasil keuntungan, oleh sebab itu harus ada menaikan harga jualnya dari 50 -75% atau dengan cara lain diantaranya memperbanyak volume pengangkutan.
Disarankan produsen bibit tanaman kelengkeng membuat inovasi baru yaitu dengan cara melakukan perbanyakan varietas selain varietas yang ada tersebut.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kegiatan usaha tani penjualan kelengkeng ini merupakan salah satu usaha pertanian di bidang jasa. Usaha tani ini memiliki keuntungan yang lebih besar. Kegiatan ini tersebut dapat dikerjakan oleh siapa saja tanpa memelukan keahlian khusus, dan memiliki modal yang banyak. Tujuannya mengetahui layak atau tidaknya usaha tani pemasaran bibit tersebut. Sedangkan bagi penulis untuk menambah pengalaman dan keterampilan dalam pemarasan bibit tanaman kelengkeng.
Saran
Ada pun saran yang dapat penulis berikan yakni di era modern ini yakni dalam mengahadapi persaingan bebas yang semakin ketat dalam dunia usaha. Penulis menyarankan agar pengusaha dalam menjalankan usahanya harus menentukan startegi pemasaran yang baik bagi perusahaannya. Karena manajemen dalam pemasaran merupakan hal yang sangat penting dalam pengusaha, serta strategi pemasaran tersebut harus ditunjang oleh pengusaha pemasaran yang berintelektual, profesional, serta memiliki kreatifitas yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.nangimam.com/2014/06/budidaya-tanaman-kelengkeng-dalam-pot.htmlhttp://mitalom.com/tips-agar-kelengkeng-cepat-berbunga-dan-berbuah lebat.
http://garfazh.blogspot.com/2009/04/jenis-jenis kengkeng dataran rendah. http://sogolagro. wordpress.com/2011/03/21/ budidaya - Kelengkeng - pingpong/
Komentar
Posting Komentar